Tanpa Kekasih

Label:


Cerpen CintaSetalah genap sebulan aku jadian dengan Bayu, aku semakin yakin kalau aku nggak salah pilih dan benar-benar sudah menemukan belahan jiwaku, cinta sejatiku, cahaya hidupku, Bayu adalah segalanya bagiku. Aku mencinta dia dan akan selalu menyayangi dia untuk selamanya. Saat ini aku merasa puas karena penantian, dan usahaku selama ini berbuah kebahagiaan.

Telah sekian lama aku merasa menanti Bayu menjadi milikku seutuhnya. Akhirnya, cerita cintaku saat ini sudah happy ending, tingal sekarang aku dan Bayu yang menjalaninya. Dulu kami sering sekali bertengkar, hanya karena hal-hal kecil, kadang kami sampai ribut nggak menentu. Dulu sebagai teman, kami memang bukan teman yang cocok, kami saling menjatuhkan dan saling membenci. Tapi sekarang, benar kata orang-orang, kalau kamu membenci seseorang janganlah kamu sampai terlalu, dan hasilnya sekarang perasaan itu menjadi kebalikan bagi aku dan Bayu, justru kami sekarang saling mencintai dan menyayangi. Tapi yang jelas, aku juga nggak mau kehilangan Bayu, aku takut juga kalau aku terlalu mencintai dan menyayangi dia, bisa jadi aku dan dia akan terpisahkan.


“Hei Ela, kamu lagi ngapain? aku kangen deh sama kamu..”
“Halo Bayu, kan baru kemarin kita ketemu, kamu gimana sih?”
“Ela, kamu baik-baik ya di sana, jaga diri kamu dan jangan pernah lupakan aku ya sayang.”

“Kamu ngomong apa sih Bayu? Kamu ngigau ya?”
“Nggak, maksud aku yah kamu jangan macam-macam di sana, kan di kampus kamu banyak banget tuh cowok-cowok keren, ntar ada yang godain kamu lagi, trus kamu lupain aku.”
“Ha-ha.....ha-ha.... ya nggak dong sayang, aku nggak akan tergoda sama cowok-cowok di kampus ini, nggak ada yang kayak kamu di sini, dan yang aku mau tuh cuma kamu seorang.”

“Hei, kamu udah pintar ngegombal yah, siapa yang ajarin, ayo ngaku?”
“Bayu, kamu apaan sih?! Udah deh, aku mau kamu kasih aku kepercayaan untuk berteman dengan teman-temanku. Asal kamu tau aku berterima kasih banget selama ini sama Tuhan karena aku udah bisa memiliki kamu.”
“Iya Ela, dan asal kamu tau juga cintaku lebih besar dari yang pernah kamu bayangkan selama ini.”

Satu hal inilah yang selalu ditakutkan Bayu, dia selalu bilang aku akan tergoda oleh cowok-cowok di kampus, sementara aku nggak begitu? Justru akulah yang paling takut Bayu yang akan berpaling dariku, dia akan pergi meninggalkanku selamanya, dan cintanya hilang untukku. Bayu sekarang kerja di salah satu perusahaan asing terkemuka di kota ini, sebagai cowok kalau kita melihatnya dengan kesan pertama, dia adalah cowok yang diimpi-impikan semua cewek, karena Bayu punya segalanya, dengan modal wajah yang tampan, prilaku yang baik, kerja yang mapan, akupun takut dia akan pergi dariku, kalau seandainya ada cewek yang lebih menarik dariku, lebih sederajat dengan dia.

Bayu menggenggam tanganku erat sekali, aku merasakan kenyamanan saat dia memegang tanganku. Aku merasakan cintanya begitu kuat untukku. Saat kami masuk ke sebuah toko buku, Bayu bilang dia akan membelikan aku sebuah buku sastra yang dulu sudah pernah dibacanya dan sekrang dia ingin aku juga membaca buku itu. Setelah Bayu membayar buku tersebut, Bayu langsung menyerahkannya padaku. Aku kaget membaca sinopsisnya, ternyata buku itu berisi tentang kekuatan cinta yang tulus, yang akhirnya terpisahkan oleh maut, dan bagaimana sakitnya hati seorang kekasih saat menghadapi peristiwa kematian itu.

“Bayu, kenapa kamu kasih aku buku kayak gini?”
“Ela, aku pengen banget kamu baca buku ini, karena kalau kamu baca buku ini, kamu bakal lebih mengerti lagi apa itu cinta sejati, kamu akan merasakan betapa sangat berartinya orang yang mencintai kamu, pokoknya ceritanya bagus deh, kamu pasti nggak bakalan nyesal kalau baca buku ini, dan setelah membacanya, aku juga yakin kamu akan semakin sayang sama aku, he-he... he-he ...”
“Ih, kamu!! Ke-GR-an banget sih kamu, masa cuma gara-gara baca buku ini aku bisa semakin sayang sama kamu.”

“Eh, benaran, percaya deh sama aku. Kalau nggak, ntar kamu boleh musuhin aku lagi deh kayak dulu.”
“Bayu!! Kamu ngomong apaan sih, ya udah-udah, aku baca bukunya, kamu kira aku bakalan senang yah kalau kita musuhan lagi.”
Bayu aneh sekali hari ini. Tadi siang dia ngomong yang nggak-nggak di telpon, dan malam ini dia juga menyuruhku membaca buku yang isinya aneh, tentang kematian. Tiba-tiba saja jantungku berdegup kencang, kata kematian terasa terngiang-ngiang di telingaku. Entah kenapa aku semakin ketakutan, takut akan kematian, takut akan kehilangan. Peganganku semakin aku kuatkan ke pinggang Bayu, aku peluk pungungnya dan aku sandarkan wajahku ke sana. Aku merasakan lagi kalau aku bersama Bayu, saat ini mungkin Bayu sedang tersenyum karena dia merasakan cintaku besar untuknya.
Sambil mengenderai motornya, sesekali dia menoleh ke belakang untuk melihatku, Bayu seperti orang yang was-was. Aneh, di sepanjang jalan aku terus kepikiran. Dan akhirnya bunyi keras dan goncangan hebat membuat aku kaget, nggak hanya goncangan, tapi sakit yang luar biasa di kepalaku, aku merasakan pusing serasa dunia ini berputar sangat kencang sekali, penglihatanku kabur, aku berusaha untuk menyadarkan diriku sendiri, apa yang sebenarnya terjadi. Tiba-tiba aku melihat Bayu yang sedang tidur di jalanan, samar-samar aku melihat dia seolah-olah tidur nyenyak, aku merasa mimpi, mana mungkin Bayu tidur di jalan, perasaan baru tadi aku boncengan dengan dia. Aku berjalan mendekati dia, tapi orang-orang yang ramai lebih dulu menghampiri dia, aku semakin kesakitan, aku nggak kuat lagi dan akhirnya yang aku lihat hanya kegelapan.

“Ela, kamu nggak apa-apa sayang, ini Mama.”
Aku pandangi wajah Mama. Dia seperti orang yang ketakutan, aku melihat sekelilingku, tiba-tiba aku baru sadar, selintas kejadian tadi malam teringat lagi olehku.
“Ma, Bayu mana? Dia baik-baik aja kan?”
“Ela, nanti aja, kamu istirahat dulu, kamu masih sakit sayang.”
“Nggak Ma, Ela nggak merasa sakit apa-apa, sekarang Ela mau lihat Bayu, dimana dia Ma?”
“Ela, luka kamu belum kering betul, tadi kamu terus-terusan ngigau kalau kamu ngerasain sakit.”
“Ma, Ela nggak ngerasa sakit, benaran, nggak tau kenapa Ela ngerasa sehat dan kuat Ma, sekarang pokoknya Ela mau ketemu Bayu, pasti saat ini dia butuhin Ela banget.”
“Ela, saat ini Bayu nggak butuh siapa-siapa lagi, dia udah aman Ela, dia udah tenang di sana, sekarang udah bahagia dengan kehidupannya sendiri, ada yang menjaga dia di sana.”
“Apa? Apa Ma, maksud Mama? Mama bohong!! Ela nggak percaya, nggak mungkin, nggak mungkin itu terjadi sama Bayu, dia udah janji Ma nggak akan pernah ninggalin Ela, dia sayang Ela, Ela sayang Bayu Ma .... nggak, nggak mungkin....

Teriakanku membuat semua suster datang ke tempatku, mereka berusaha menenangkanku, tapi aku nggak bisa, air mataku mengalir terus tiada hentinya, salah seorang suster baru saja akan memberiku suntikan penenang, tapi cepat-cepat aku elakkan.
“Tolong jangan suster, saat ini aku nggak butuh itu, aku hanya ingin menangis, aku nggak rela, aku marah sama Bayu, kenapa dia berani pergi ninggalin aku, padahal dulu dia udah janji nggak akan pernah pergi dariku, tapi kenapa Bayu bohong, kenapa sekarang justru dia pergi selamanya, dan aku tau dia nggak akan pernah kembali lagi kan untukku? Kenapa kamu tinggalin aku Bayu?”

“Ela, ini udah takdirnya, waktu Bayu udah habis di dunia, kamu jangan pernah marah sama Bayu sayang. Kamu harus yakin kalau sekarang Bayu udah bahagia di sana.”
“Ma, kenapa justru Bayu, kenapa buka Ela aja yang ada di sana? Ela mau kok Ma, Menggantikan Bayu, karena Ela sayang sama Bayu Ma, atau biarkan Ela untuk bersama dia sekarang, Ela pengen menyusul dia Ma, Ela nggak mau hidup di dunia ini tanpa dia, percuma Ma, percuma kalau nggak ada Bayu di sini, hidup Ela nggak ada arti apa-apa.”

Dengan cepat suster-suster itu memegang seluruh tubuhku, dan sesaat kemudian aku tertidur, di alam mimpi Bayu datang padaku. Dengan pakaian yang serba putih Bayu tersenyum padaku, dia berjalan mendekatiku, dia kelihatan senang sekali, seolah-olah dia mendapatkan kebahagiaan yang baru, yang tiada duanya di dunia, melihat Bayu terus-terusan tersenyum, rasanya aku ingin sekali ikut bersama dia, ikut merasakan kebahagiaan yang dia rasakan saat ini. Aku berusaha memeluknya dan menggenggam tangannya, dia membalas pelukanku, dia mendekapku, kembali aku meerasakan kenyamanan bersamanya, aku merasakan dia memberiku kekuatan, ketegaran, dia membelai rambutku dengan penuh rasa sayang, tapi pelan-pelan dia melepaskanku, dia justru menjauh dariku, semakin jauh, jauh dan hilang dari penglihatanku.

Saat aku sadar, aku menangis lagi, aku bukan menangis karena menahan sakit pada kepalaku, tapi aku menangis karena hatiku yang terasa amat sakit. Sekarang dunia bagiku terasa kelam, hujan nggak hanya membasahi bumi, tapi hujan membasahi kehidupanku, hatiku seolah-olah nggak berhenti menangis, menangisi orang yang telah pergi untuk selama-lamanya, dia nggak akan pernah kembali lagi.

Tiba-tiba mataku tertuju pada buku yang ada di atas meja, aku baru ingat kalau itu adalah buku yang dibelikan Bayu kemarin. Aku buka satu demi satu halaman buku itu, beberapa menit kemudian aku tenggelam dalam ceritanya. Aku menangis membaca buku itu, sekilas aku seolah-olah melihat wajah Bayu tersenyum di langit yang mendung di luar sana.

Entah kenapa sekarang aku kembali merasakan kekuatan itu, kekuatan cinta yang diberikan oleh Bayu, aku merasakan dia ada di dekatku, merangkulku, menenangkanku, aku dapat merasakan cinta dan sayangnya. Bayu, aku sangat mencintai dan menyayangi kamu, aku yakin kamu bahagia di sana, walaupun kamu sudah pergi dari kehidupanku, tapi kamu nggak akan pernah pergi dari hatiku, kamu abadi untukku, Bayu. Aku akan buktikan, kematianmu nggak akan pernah mengakhiri cintaku.***

PUISI

Label:

KAU YANG DISANA

Apa kabar sayangku
Kau yang nun jauh di mata
Kau yang tak pernah aku lihat lagi

Senyum mu... Tawa mu dan aroma tubuh mu
Tak kan pernah hilang di hatiku
Takkan pernah kubiarkan cinta mu tenggelam
Hanya karna jarak yang membuat kita tak bersama lagi

Ingin ku rajut kembali asrama sperti yang dulu
Disaat kita selalu mengungkapkan isi hati kita
Disaat kita berbagi suka duka

Andai saja ku bisa mengubah takdir ini
Takkan ku biarkan kau pergi jauh dari ku
Takkan ku biarkan kau menghilang dari pandanganku
Ku ingin kau kembali di sisiku....

Semoga cinta kita takkan pernah pudar
Seiring berjalannya waktu
Semoga Kau dan aku tetap menjadi satu
Walai cobaan ini terasa berat....

Biarkan cinta kita tetap menyatu
Meskipun kita tak bisa mengungkap isi hati
Biarkan Jarak menjadi penghalang mata kita...
Tetapi Hati kita takkan pernah berpisah....

Ditulis oleh: Whandi

PUISI

Label:

 

Malam itu, 28 November yang kelam
Terbujur kaku pikirku pada sinar tembaga redup
Lepas segala sadar pada renungan tentang hidup
Dingin, dingin dan beku dadaku
Rasa rindu menyelinap jauh dan tajam
Sekerjap kulihat dia
Renung dan diam
Mataku tersengat
Kususul wajahnya, jauh di belakangku
Sesenggukan sepi menyergap hatiku
Ia telah datang, hadir di depan mataku
Dengan wajahnya yang teduh
Cantik laksana edelweis yang berembun saat pagi
Ia bagaikan setiap rintik juhan yang memberika kehidupan
Senyum, sunggingan sederhana bersinar
Menyimpan sejuta makna dan debar dalam diriku
Ia cantik, dan tak pernah secantik itu
Ia anggun, saat suaranya melemahkan nadiku
Ia memanggilku, kakak, sama seperti saat dulu
Dapatkah ia merasakan?
Senyum getirku,
Menunggu akan kehadirannya,
Saat rasa rindu mendesak mimpiku tuk terbangun
Saat September memanggilku untuk bercanda denganmu
Saat malam menjadi penghubung kita
Tahukah dia, bahwa aku merindukan tatap teduhnya?
Bahwa aku rindu untuk mengolok hidung kecilnya?
Sebuah topeng utnuk mengucapkan
Betapa sempurnanya dia bagiku??

SELEMBAR DAUN

Label:

Dibalik senja,aku bercermin tentang kisahku, yang takkan ku lupa ,karena senja adalah segalanya ,,,saat ini berawal dari rasa ingin tahu,dia yang mulai menyentuh hatiku..tatapannya tajam , senyumnya dingin tapi penuh arti , dia yang kucinta,cinta pertama,pacar pertama dan akan untuk selamanya.Eza..kutemukan dia saat kami duduk di bangku SMA ,akan ku definisikan seorang ‘ejunk’ (sebutan lucuku untuknya) lebih dekat , dia sempurna bagiku :) ,meskipun kata orang memang benar *Kalau cinta itu 40% saja* tapi opiniku*kalau cinta itu ya sebesar cintamu padanya saja,jangan menurut patokan orang tapi ukur sendiri* . heeem…,chaca itu aku , biasa di panggil ‘echun’ (nama pemberian ejunk untukku) seorang gadis yang mencoba mengerti dan memahami arti dari kesetiaan,yang jauh dari kata sempurna,tapi aku sempurna bagi ejunk,katanya :)Cerita manisku sudah berlalu,..dan sekarang saat matahari benar-benar terik,aku memikirkannya,dia aneh akhir-akhir ini ,sering tidak masuk sekolah ,jarang smsdan selalu diam, aku memandangnya dari jauh karena dia berada di bangku ke-4 dariku, aku hanya mampu bertanya dalam hati “junk,kamu kenapa?” karena setiap aku bertanya langsung dia hanya menjawab “aku baik-baik saja kok”. Dan akhirnya Eza membuyarkan lamunanku “chun..besok ke greja yuk!”,katanya dengan tersenyum , “iya junk tapi berangkatnya lebih pagi ya?aku mau ke*goa maria*bentar.”,jawabku dengan membalas senyuman , “oke.” ,katanya .Rutinitas sekolah telah ku lalui dan akhirnya hari minggu telah tiba ,sesampainya di gereja aku dan ejunk mampir ke GM, hatiku terasa sejuk saat berada di sana , kuungkapkan sebuah doa yang sangat singkat “ya Bunda Maria,yesusku tercinta bantulah aku ,,aku tahu engkau mengerti dan akan memberikan yang terbaik untuk ku ,aku mohon tuhan..hanya didalam namamu,amin.” , aku bangkit berdiri melihat ejunkku masih berlutut memejamkan matanya ,dia khusyuk sekali…, setelah aku menunggunya cukup lama dia berdiri,menggandeng tanganku,dan berjalan pelan menuju gereja. Keesokan harinya saat bel sekolah berkumanndan tanda pelajaran dimulai hingga bel pulang bersorak ,aku merasa ejunk sangat berbeda dari biasanya ,aku mendekatinya , mencoba bicara dengannya , “Junk aku ngrasa ada yang beda akhir-akhir ini sama kamu, gak pernah tanya kabarku,gak pernah cerita ma aku , aku ngerasa…”kata-kataku terpotong , “perasaanmu saja kan?,itu hanya perasaanmu.”jawabnya ketus sambil merapikan buku-bukunya , “junk,kalau kamu ada masalah cerita ke aku ya”kataku mencoba lebih sabar , “Cha..! udah berapa kali aku bilang ke kamu? Aku baik-baik aja cha!,kamu ngertikan cha!”tatapan tajamnya kali ini berbeda , nada bicaranya tinggi, apa dia marah?? Tuhan..aku mohon jangan biarkan dia marah padaku , “junk, kamu gak bentak-bentak aku kan tadi ?apa khawatir adalah hal yang salah junk?” jawabku dengan mata berkaca-kaca , “kamu pengen tahu aku kenapa?,aku lagi suntuk cha,kamu tau gak yang aku inginkan saat ini adalah hubungan kita break, aku capek cha..,.”kali ini kata-katanya benar-benar membuatku tersentak , “ejunk..aku gak nyangka kamu bisa kayak gini”kataku pelan,dan berlari menjauh darinya , hari ini aku benar-benar merasakan yang sebelumnya tidak ingin aku rasakan, aku tidak percaya dia membentakku.memutuskan hubungan kita, kemana aku harus pergi?Kemana??. “Cha..chaca, kamu ga apa cha?”teriak arya sahabat reza sambil menghampiriku , “aku gak apa kok Ar”sambil menepuk pundaknya “aku baik-baik saja, oh iya aku pulang dulu ya.”kataku sambil berjalan meninggalkannya . Akhir-akhir ini hatiku sangat kosong, sudah empat hari ini semenjak kejadian yang lalu,Eza tidak masuk sekolah ,aku berdoa dalam hati..Tuhan izinkan aku menatapnya lagi , izinkan aku bersamanya saat ini ,Tuhan..,semoga dia baik-baik saja . Aku menyadari dua hari terakhir ini ada hal yang ganjil ,Reza dan Arya tidak masuk sekolah, apa ada apa-apa?atau hanya perasaanku saja?, semoga hanya perasaanku saja.Aku melalui hari-hariku tanpa kabar dari seorang yang kurindukan, hingga sepulang sekolah aku berjalan gontai dan merenungkan kisahku menuju LEAFIOLENSA tempat spesialku dan ejunk, di tengah-tengah tempat itu ada 3 pohon cemara yang mengelilingi dua kursi panjang berhiaskan taman bunga yang indah, tempat ini mengingatkankuu akan sebuah cerita yang tidak seberapa rapi.. , “Cha..bangun Cha,,”panggil seseorang membangunkanku , “Lho..mas siapa ya?kok tahu nama saya?”tanyaku heran sambil terus memandangnya , “Chaca..ini aku cha,kamu lupa?”jawabnya dengan senyuman,tatapan matanya dalam,,tapi aku tetap bertanya-tanya , sepertinya aku kenal,senyumnya..matanya..tapi?siapa dia?,,gelang?gelang itu?aku seperti pernah melihatnya,,bentuknya daun,tapi punya siapa? , “Chaa..”dia mengucapkan kata itu sambil berjalan pelan menjauh dariku , “Mas..lho mas!”aku hanya bias termangu,melihatnya pergi jauh dariku,tapi..kenapa aku menangis??.. , kejadian itu terpecah begitu saja…, “Cha, aku udah nyariin kamu kemana-mana,heemm..ternyata benar kata reza,kamu pasti disini.,ayo cha bangun.. .”kata arya dengan nafas yang ngos-ngosan padaku , “Lho Ar, kamu bilang tadi siapa?, Eza?,,Ejunk maksudmu?”jawabku kaget berusaha bangun dari tidurku sambil mendekati Arya karena Eza ,apa Eza ada di sini?kenapa Arya bias tahu tempat ini?,,tunggu…tidur??,aku tertidur ??.. ,Arya semakin membuyarkan fikiranku “iya Cha..maaf , maafin aku Cha ,,kemarin aku ke Surabaya menjenguk Eza ,dan dia nitipkan ini ke aku”kata Arya dengan mimik wajah yang terlihat sedih sambil memberikan kotak berwarna hijau kepadaku , saat itu pula aku semakin tidak mengerti..,apa yang terjadi?kenapa harus Surabaya?kenapa harus Arya yang memberikan kotak ini?Eza kenapa?Ejunkku kenapa??,.. aku langsung mengambil kotak itu, membukanya dan membaca selembar surat di dalamnya: è Dan untuk yang menjadi selamanya ;; Chaa..aku ingin melihat senyummu, aku berharp cha baik-baik saja ,echun..selalu tersenyumlah untukkuJ karena disini aku tersenyum untukmu, oh iya chaa.. ada kotak bentuk daun di pohon cemara nomer dua dari utara , tempat kita nyimpan surat atau sesuatu yang berharga, aku ingin kamu membuka dan membacanya…Seketika saja,aku melipat surat itu sambil menitihkan air mata(karena ternyata dia bias romantis:D) ,aku berlari ke pohon Loliev kami dan saat mengambil kotak itu.. , “Ar..Eza kenapa?kenapa aku harus membuka kotak ini?”tanyaku heran , “Cha..aku mohon buka kotak iu dulu ,setelah kamu membukanya ,aku akan menceritakannya”jawab Arya mencoba meyakinkanku. Kotak itu adalah janji kami, sekarang aku membukanya, didalam kotak itu ada dua lembar surat ,.. aku membacanya:èCha, inget gak kalimat-kalimat yang sering kita katakana bersama? <3 Jika kita tidak dapat bersatu kembali,berbahagialah karena kita pernah merasakan cinta yang dulu pernah ada<3 Kita hanya berharap akan selalu tersenyum bersama,karena dengan senyuman kita melihat dan sadar bahwa dunia begitu indah<3 Yang paling aku ingat..hatiku itu kecil hanya muat untuk satu orangJ ,(kamu tau Cha..kata-kata ini semakin menyejukkan hatiku) èNah..kalau kata-kata yang sering kamu ucapkan itu ini ;<3 Tidak menutup kemungkinan kau menyukaiku setlah menghabiskan banyak waktu bersamaku ( haha..kalimat itu bikin aku makin sayang sama kamu :D )<3 Kalau kamu lagi marah sama aku ( Junk aku sudah berusaha sabar,tapi kamu membuat aku semakin sakid..-maaf ya chaaJ )<3 Dan yang paling membuadku semakin tidak salah memilihmu adalah, kau berani membuktikan bahwa ; menerima seseorang bukan bagaimana ia seharusnya tapi terimalah ia bagaimana sebenarnya.,, Cha..sekali lagi tersenyumlah untukkuKau tahu?saat melipat surat pertamanya, aku tak kuasa menahan air mata ku,aku lemah,terduduk mengusap air mataku.. bahkan dia ingat kalimat-kalimat itu, aku..aku memeluk surat itu, dan membaca surat ke duanya :==>Umurku 13tahun, ya.. saat itulah akutahu kenapa sampai sekarang kekasihku hanya satu dan untuk selamanya ,karena aku takut jatuh cinta, aku takut dia terluka..tapi aku tidak kuasa meredam perasaan ini terlalu lama,,seseorang datang menghampiriku, semakin membuka lubang di hatiku yang semula tertutup rapat ,dia yang memberiku senyuman,yang memberiku semangat,dan menyadarkanku bahwa dunia sangat berwarna , saat aku merasakannya ,saat aku melewati hari-hariku bersamanya, aku ingin..tuhan memberi satu kesempatan untuk bersamanya, rasanya aku takkan sanggup bila tanpanya. Dia..hanya hati nuraninya yang bisa menemukanku ,akan kutitipkan dia kepada yang akan menjadi miliknya, karena waktuku akan berakhir..meskipun aku tidak ingin semua ini berakhir, meskipun sebenarnya aku ingin selalu ada untuknya. Dia adalah segalanya bagiku,hanya dia yang mampu memnjadi satu-satunya pengisi hatiku yang kecil ,dia yang menjadi selamanya dalam hidupku..maafkan salahku selama ini ya chaa, *berbahagialah dan terus cari hal baru hingga membuatmu tersenyum* … terimakasih atas pengalamannya ^yang mengagumimu^ EJUNKHatiku..hatiku terasa sakit, air mataku semakin..semakin deras, darahku..darahku dingin..akan membeku. “Ini mimpi? Ini hanya mimpikan?”kataku terisak,seraya mencubit pipiku,tanganku.. “aduhh sakit,, ini..ini bukan mimpi, Ejunkkk !!”aku berteriak semakin keras,terduduk lemas,menangis.. , “Ejunk kenapa?ejunk dimana?”aku kembali bangkit namun ditahan , “tenang Cha..chaa,ejunk sangat menyayangimu,waktu ejunk membentakmu,sebenarnya dia tidak bermaksud memarahimu ataupun menyakitimu , itu semua dilakukannya karena dia tidak ingin kamu terbebani oleh masalahnya., dia sakit Cha , maaf aku tidak pernah menceritakannya karena Eza tidak ingin membuatmu semakin sedih,semakin terluka.”kata Arya menjelaskan yang sebenarnya , “tapi..kenapa Eza gak pernah cerita?kenapa harus seperti ini?,kenapa dia merasakan sakitnya sendiri?”ucapku tak kuasa menahan luka disini..di hatiku . “Cha..ejunk nitipkan ini ke aku,dia titip pesan supaya kamubisa jaga diri dengan baik,bahagia dan selalu ingat sekelilingmu,terutama Tuhan, dia menyayangimu Cha.” Arya mengucapkan pesan itu sambil menyerahkan sebuah benda.. .Aku melihat gelang itu, gelang? daun?.. motifnya selembar daun?, gelang ini seperti?...jadi pria itu ejunk?,ini punya ejunk? , aku semakin tidak percaya, aku semakin tersentak , dingin...beku..sekarang darahku benar-benar beku, bayangnya semakin jauh, tangisku pecah sekarang,..sesak.. semakin gelap, dimana aku akan melihatnya lagi?, dimana??.. aku tertunduk,terdiam menggenggam yang diberikannya untukku, untuk yang terakhir kalinya..Ejunk,, ini aku J yang pernah ada dalam kisahmu, terimakasih atas segalanya , tersenyumlah di tempat yang paling idah di sana, karena aku sudah tersenyum , terimakasih juga karena sudah menjadi salah satu guru terbaikku,, Tuhan mengabulkan doaku Junk..sekarang aku menjadi miliknya :) karena hatiku itu kecil hanya cukup diisi olehmu saja ,Tuhan aku juga memohon padamu jaglah ejunk disana .Aku membuka mataku , meletakkan setangkai mawar putih dan Rosario di tempat terakhirnya , sambil berkata *Terimakasih*


Powered By Blogger